INIBABEL, Mentok — Lahir sebagai anak petani, Mansah selaku calon Bupati Bangka Barat nomor urut 3 mengaku sangat merasakan keresahan yang dihadapi petani di kala harga jual kelapa sawit terjun bebas.
Oleh sebabnya, ia bertekad, pada saat nanti diamanahkan menjadi pemimpin pemerintahan, Mansah menginginkan harga jual komoditi petani kelapa sawit di Bangka Barat dapat stabil.
Dengan harga stabil, ungkap pasangan calon Bupati Dwi Aryani ini menyakini akan menjadi salah satu penentu untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat Bangka Barat.
“Salah satu komoditi unggulan kita di sektor perkebunan kelapa sawit. Untuk itu, ketika terpilih nanti, saya harus hadir di tengah-tengah antara petani dan pabrik kelapa sawit sebagai user, tujuannya untuk mengontrol kestabilan harga petani sehingga tidak terjadi disparitas harga yang sangat jauh,” kata Mansah, Sabtu (2/11/2024).
Kepada Redaksi INIBABEL, politisi Partai Golkar ini juga menegaskan, program unggulan paslon yang dikenal dengan tagline MANDIRI ini ingin mewujudkan Bangka Barat yang Mandiri dan Sejahtera.
“Kesejahteraan masyarakat menjadi program unggulan kita, salah satu indikator kesejahteraan dari tingginya daya beli masyarakat. Sehingga nilai harga produksi petani harus di kontrol dan akan membuat kebijakan yang tentunya berpihak pada petani, tidak merugikan perusahaan sebagai mitra petani di Bangka Barat,” imbuhnya.
Berpengalaman di lembaga legislatif tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ini juga menyayangkan, bahwa sejauh ini pemerintah daerah tidak mampu mengintervensi, dalam artian mengontrol kestabilan harga antara petani dengan pabrik kelapa sawit.
“Ini menjadi persoalan serius, Insya Allah ketika nanti kami terpilih nanti, ini akan menjadi program 100 hari kerja kami dari Paslon MANDIRI. Setidaknya akan ada regulasi yang mengatur sebagai intervensi pemerintah mengontrol kestabilan harga petani sawit di Bangka Barat,” pungkas Mansah.[**/amr]