Pangkalpinang, INIBABEL.com — Dinas Koperasi UKM Bangka Belitung (Babel), Kamis (7/11/2024) kedatangan anggota Komite IV DPD RI, Dinda Rembulan. Senator dapil Babel ini sengaja datang untuk berdiskusi berkenaan persoalan UMKM.
Sebab, Dinda menyebutkan, bahwa dampak masalah pertambangan ini sangat terasa sekali di masyarakat. Banyak masyarakat yang merupakan pelaku usaha mengalami penurunan penjualan. “Penjualannya tidak sebanyak dulu, omsetnya menurun. Jadi sebenarnya masalah pertambangan ini mempengaruhi seluruh aspek masyarakat,” kata Dinda, dikutib dalam siaran pers.
Disambut Plt Kepala Dinas UKM Babel, A Yani yang didampingi lengkap oleh kepala bidangnya, lalu Dinda menuturkan bahwa banyak pelaku usaha UMKM ini terkendala permodalan dalam pengembangan usahanya. Selain itu juga penjualan masih menggunakan tradisional. “Kendalanya modal, sehingga banyak stagnan di satu titik dan tak bisa berkembang. Mereka juga masih belum memiliki literasi digital yang baik dalam memasarkan dan ekspansi marketnya,” sebutnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa masih sering masyarakat meminjam uang di pinjaman online (pinjol). Padahal ada koperasi yang bisa membantu masyarakat. “Melihat ini, kehadiran koperasi menjadi penting karena bisa membantu masyarakat dan pelaku usaha yang membutuhkan dana. Kahadiran koperasi bisa membuat pertumbuhan ekonomi di pedesaan berjalan,” sebutnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Babel, A Yani mengaku sangat senang dikunjungi Senator Dinda Rembulan. “Kami merasa sangat bangga, ini merupakan suatu kehormatan bisa silaturahim dan komunikasi dengan anggota Komite IV dalam menyampaikan informasi terkait permasalahan dan perkembangan koperasi dan UMKM di Babel,” ungkapnya.
Disampaikan A Yani, sektor koperasi dan UMKM ini menjadi sektor penting. Karena mampu menjaga pertumbuhan ekonomi. Namun memang tidak mudah menjaga dan merawat agar pertumbuhan tetap positif. “Kami melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti BI (Bank Indonesia) memberikan berbagai kegiatan untuk koperasi dan UMKM untuk menggerakan ekonomi,” tambahnya.
Terkait permodalan bagi UMKM, dijelaskan Yani juga, bahwa di Babel ini memiliki PT Jamkrida (perseroda), yang merupakan lembaga keuangan non perbankan yang memberikan jamiman pinjaman pelaku usaha UMKM. “Sebenarnya ada PT Jamkrida, ini modalnya dari Pemprov dan mereka sebagai penjamin pinjaman pelaku UMKM,” ujarnya.
Selain itu juga ada Gerakan Mahasiswa Pendamping kredit usaha rakyat (KUR) UMKM atau disebut Gempur UMKM, program ini dilakukan oleh mahasiswa Fakultar Ekonomo (FE) Universitas Bangka Belitung (UBB) guna mendorong akses pembiayaan KUR bagi pelaku UMKM.[**/amr]